Sudah hampir 4 bulan tidak pernah hujan, persedian air bersih dipabrik menipis. Kadang dari kran keluar air campur lumpur. Mandi berebut air jika telat bakalan nggak mandi. Ketika pulang kadang tidak makan untuk mendapatkan air. Kalau mau mencuci nunggu tengah malam. Itulah liku-liku perjuangan dinegri jiran malaysia.
Sudah beberapa hari mendung tapi tidak kunjung hujan, hanya menambah pengab udara. Ditambah lagi atap seng makin parah aja panasnya. Bagi yang kerja malam, siang tidak bisa tidur akibatnya saat kerja malam lagi mengantuk. Yang kerja siang didalam kilang pengap dan panas luar biasa.
Pagi itu udara sudah terasa panas saat Aku berangkat kerja. Karyawannya ribuan ,saat berangkat kerja seperti mau karnaval. Berangkat berkelompok-kelompok hanya aku yang berangkat sendiri. Kelompok demi kelompok Ku dului karena harus ketemu shift malam sebelum mereka pulang, ada hal yang mau dibicarakan.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam terus berjalan dan sampailah diujung jam kerja. Karyawan malam sudah berbaris mengikuti meeting arahan kerja. Sekonyong-konyong kilat menyambar seperti diatas atap. Yang tadinya gelap karena awan pekat hitam berubah jadi terang benderang. Cewek-cewek pada berteriak ketakutan dan tutup telinga. sesaat kemudian terdengar suara petir menggelegar luar biasa kerasnya seperti disamping telinga. Suasana makin kalut, semua ketakutan kalau-kalau ada lagi petir susulan.
Ketika itu Aku diluar ruangan dan melihat jelas petir meluncur dari awan turun ke mess tempat kami tinggal. "Alamat buruk.. pikirku... yakin ada yang hancur dan korban dimess. Beberapa menit kemudian hujan yang sudah 4 bulan ditunggu akhirnya turun. Semua bersorak gembira karena mandi dan mencuci tidak lagi berebut air.
Biasanya keluar dari pabrik Aku makan dulu dikantin depan pabrik, namun karena penasaran dengan petir yang menyambar mess acara makan ditunda. Aku berlari-lari kecil pulang kemess supaya cepat sampai. Sampai dimess tidak ada yang terbakar atau rusak, namun sepertinya ada yang kurang, tapi apa...?? Ku perisa betul-betul kawat jemuran depan messku hilang begitu juga dengan kawat jemuran didepan kamar yang laen. kulihat pakaian yang dijemur tadi pagi berserakan. " Mungkin karena angin tadi sehingga semua pakaian terjatuh" pikirku. Kuangkat pakaian niat hati mau kukumpul namun betapa kagetnya Aku, semua pakaian terbelah jadi dua seperti digunting. Kolor ijo, kolor kuning, kolor belang dan semua pakaian terbelah jadi dua.
Semua pada ketawa tapi takjuk namun sedih.. ketawa karena selama ini kolor ijo ditakuti kini terbelah jadi dua , petir telah berhasil menghukum kolor ijo...hahaha. Tamat sudah riwayat kolor ijo yang konon ditakuti kaum perempuan. Sekarang perempuan tidak perlu takut dengan kolor ijo karena sudah terbelah dua. Ku juga nggak habis pikir dan takjuk gimana caranya petir memotong kawat jemuran jadi kecil-kecil dan bulat seperti pelor sepeda ontel.
Cerita lucu makin dalam makin geli makin nikmat
Cerita lucu beruntung punya nama slamet
Cerita lucu setan pingin pensiun
Cerita lucu gatot kaca melawan superman
Bukan kolor ijo saja yang jadi sasaran amuk petir, semua barang elektronik rusak dan tidak bisa dipake lagi..
Hati-hati kalau menjemur kolor apalagi warna ijo, bisa disambar petir. Sepertinya petir musuh bebuyutan kolor ijo....
______________________TAMAT_____________________
No comments:
Post a Comment