Sejarah dari sapi bali adalah berasal dari banteng yang telah dijinakkan berabad-abad lalu, dan pada abad ke-18 sapi bali mulai menyebar ke Lombok kemudian di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Penyebaran sapi Bali tidak hanya di Indonesia namun juga sudah menyebar sampai ke Australia, Filipina, dan Malaysia.
Dulunya sapi bali adalah banteng yang mengalami beberapa perubahan karena cara hidupnya, dan bukan karena perkawinan silang dengan sapi jenis lainnya. Perubahan yang sangat nampak yaitu adanya perubahan ukuran yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan banteng, tinggi badan, dan terutama pada bobotnya. Kebanyakan masyarakat pulau dewata beternak sapi bali tidak hanya untuk dikonsumsi, namun juga dimanfaatkan untuk membajak sawah.
Sapi bali juga dikenal dimanfaatkan sebagai atraksi agrowisata dan juga dimanfaatkan dalam upacara keagamaan Hindu. Biasanya oleh agama Islam sapi bali digunakan sebagai hewan kurban pada saat hari raya Idul Adha, sehingga pemerintah perlu memperhatikan keberadaannya agar terus berkembang.
Baca juga:
Cerita lucu penyebab gizi buruk jaman now
Cerita lucu ternyata cewe sexy bikin sial
Tak hsnya beras wanita juga butuh yang keras
Trik 10.000 like 2018
Baca juga:
Cerita lucu penyebab gizi buruk jaman now
Cerita lucu ternyata cewe sexy bikin sial
Tak hsnya beras wanita juga butuh yang keras
Trik 10.000 like 2018
Sapi Bali Betina
Untuk reproduksi sapi bali sendiri dikenal sangat baik karena sapi bali betina sudah dapat dikawinkan pada usia 2 hingga 2,5 tahun, dengan jarak melahirkan antara 12 hingga 14 bulan. Walaupun mengalami perubahan pada ukuran dan bobot secara keseluruhan, ciri-ciri sapi bali masih sama dengan banteng sebagai moyangnya. Anak sapi bali berwarna sawo matang merah mengkilap dengan garis hitam di punggunnya yang terlihat jelas.
Pada saat dewasa sapi betina tetap berwarna sawo matang kemerahan, dan sedangkan pada sapi jantan akan berubah warna menjadi hitam. Namun jika dicermati sapi bali jantan memiliki bulu berwarna sawo matang kemerahan seperti pada sapi betina.
Sapi Bali Jantan
Sapi bali jantan yang sudah tua akan muncul warna putih pada dahinya dan diantara dasar-dasar tanduknya. Pada sapi bali memiliki dada yang dalam dan juga tubuh yang padat, tanduk pada sapi bali jantan pun tumbuh melebar ke arah luar kepala dan tanduk pada sapi bali betina cenderung mengarah ke dalam. Sapi bali memiliki ciri khas yaitu tidak berpunuk dan berkaki ramping.
Sapi bali walaupun tergolong kecil namun memiliki banyak kelebian diantaranya,
- Tahan cuaca extreme seperti panas dan hujan. Ini tentunya sangat menguntungkan untuk peternak yang tidak punya kandang. Yang penting cukup makan dan minum. Dari pengamatan penulis sapi bali sangat cocok jika diliarkan/dilepas tanpa perlu dicarikan makanan.
-Tergolong sapi cerdik, kenapa demikian..? Sapi bali jika terpisah dari temannya tidak akan tersesat dan pulang kembali. Sapi bali sangat cocok jika peternak punya lokasi yang luas, cukup dengan modal pagar keliling tidak perlu kandang.
-Sapi bali punya daya ingat dan penciuman yang tajam. Jika suatu ketika kita membawa sapi bali dan terlepas, sapi bali akan berlari menyusuri jalan yang dilewati. Biasanya untuk membuat sapi ini lupa jalan pulang dengan cara menutup mata dengan kain jika ingin memindahkan tempat.Sapi jenis ini jika terpisah bisa menemukan temanya dengan cara mengendus bau temannya. Baru bisa berasal dari bekas telapak kaki atau yang dibawa angin. Sapi bali bisa membedakan bau kawanannya.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, manusia terus berpikir bagaimsna sifat unggul sapi bali bisa dipertahankan dan bobot sapi ditingkatkan. Ditemukanlah kawin silang dengan sapi jenis lain dan sapi bali betina untuk indukkan. Kawin silang dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih. Sapi bali bisa kawin silang dengan sapi brangus, limusin dan brahman dan mental. Untuk indukkan harus sudah pernah beranak
Jika ingin insminasi/kawin silang lebih baik dari jenis yang paling kecil dulu yaitu brangus. Untuk selanjutnya bisa insminasi dengan limusin atau yang lainnya. Perlu juga diperhatiksn besar kecilnya induk sapi bali, jika induknya kecil lebih baik insminasi dengan brangus.
Proses insminasi saat induk masa birahi. Birahi bisa menunggu birahi alami atau perangsang.
Saat beranak juga perlu perhatian extra apalagi jika baru pertama kali kawin silang. Kadang kala perlu dibantu untuk mengeluarkan anak sapi.
Tingkat keberhasilan insminasi silang berbeda-beda, untuk lebih jelaskan bisa baca Disini
Bagi yang blum pernah melakukan insminasi silang jangan ksget jika nafsu makan induk sapi berubah lebih rakus, kerakusan dimulai dari awal kehamilan sampai sapi menyusui. Kesimpulanya supaya sapi sehat jumlah pakan ditambah. Apalagi saat sudah mrnyusui, jika kurang induk jadi kurus dan pertumbuhan anak sapi juga terhambat.
Kelebihan hasil insminasi silang ini adalah keturunan lebih besar namun sifat unggul sapi bali masih ada.
Jika ingin insminasi/kawin silang lebih baik dari jenis yang paling kecil dulu yaitu brangus. Untuk selanjutnya bisa insminasi dengan limusin atau yang lainnya. Perlu juga diperhatiksn besar kecilnya induk sapi bali, jika induknya kecil lebih baik insminasi dengan brangus.
Proses insminasi saat induk masa birahi. Birahi bisa menunggu birahi alami atau perangsang.
Saat beranak juga perlu perhatian extra apalagi jika baru pertama kali kawin silang. Kadang kala perlu dibantu untuk mengeluarkan anak sapi.
Tingkat keberhasilan insminasi silang berbeda-beda, untuk lebih jelaskan bisa baca Disini
Bagi yang blum pernah melakukan insminasi silang jangan ksget jika nafsu makan induk sapi berubah lebih rakus, kerakusan dimulai dari awal kehamilan sampai sapi menyusui. Kesimpulanya supaya sapi sehat jumlah pakan ditambah. Apalagi saat sudah mrnyusui, jika kurang induk jadi kurus dan pertumbuhan anak sapi juga terhambat.
Kelebihan hasil insminasi silang ini adalah keturunan lebih besar namun sifat unggul sapi bali masih ada.
No comments:
Post a Comment